Halaman

Sabtu, 29 Januari 2011

EDUCARE

Ketika kita mengajari orang lain, ketika kita mendidik, ketika tanggung jawab berbagi pengetahuan dengan orang lain berada di pundak kita, maka kita akan peduli dan termotivasi untuk memahami materi itu sebaik kemampuan kita.

Guru memiliki keuntungan intelektual dibandingkan orang-orang lain, karena adanya murid-murid mereka. Guru yang beruntung adalah guru yang murid-muridnya memiliki kemampuan untuk membuat dia menjadi lebih bijak dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, serta memberi umpan balik.

Informasi di dalam kepala seorang siswa bukanlah datang dari seorang guru atau yang mengajarinya. Pengetahuan berakumulasi dan kecerdasan bisa berkembang di otaknya hanya jika siswa itu sendiri yang memproses informasi tersebut. Peran seorang pendidik adalah memberi peluang kepada siswanya untuk berpikir sendiri mengenai banyak hal melalui proses pencarian sendiri.

Para pendidik mesti memiliki pertanyaan untuk membangkitkan hasrat siswanya berpikir, menyelidiki, menghasilkan gagasan serta membuat kemungkinan-kemungkinan mereka sendiri, dengan cara ini siswa akan menemukan kesimpulan sendiri. Ketika siswa sadar bahwa gagasan dan kemungkinan ini merupakan buah pemikirannya sendiri, bukan pemikiran gurunya, maka hal itu akan lebih membekas di benak mereka.

Pelajaran yang menarik sangat tergantung kepada pengajarnya, tetapi siswa pun harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah pelajaran menjadi lebih menyenangkan. Seorang manusia tidak bisa belajar di sebuah tempat yang tidak diinginkan hatinya (Netivot Hochma), semakin dirinya merasa senang, akan semakin kuat kemampuan mental orang tersebut.

Belajarlah dengan segenap energi, segenap diri dan dengan segenap jiwa. Manusia seharusnya menjauhkan diri dari kemarahan, karena jika ia cerdas, maka kecerdasan itu akan meninggalkannya (traktat Pesachim). Jauhkan sifat pamer karena setiap perbuatan memamerkan, bahkan jika ia memang cerdas, maka kebijaksanaan akan meninggalkannya. Teruslah menimba ilmu jangan puas dengan apa yang kita miliki sekarang karena jika kita berpikir sudah mengetahui segalanya, maka kita tidak pernah belajar hal-hal baru dan tak pernah meninjau hal-hal lama. Juga tak lupa berdoa karena ”takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”(Amsal Sulaiman)

Education diambil dari kata EDUCARE (Yunani) yang berarti menarik keluar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar